
Saat dia sampai di lokasi, makam putrinya sudah dalam keadaan tumpukan tanah acak-acakan.
Tasiwan bercerita, putrinya meninggal satu jam usai persalinan sebab keracunan air ketuban. Pada Jumat (12/1), tepat 40 hari kepergian putri ketiganya itu.
Dari informasi warga, ia mendengar sejak Selasa (9/1) dan Rabu (10/1) kemarin, ada orang tak dikenal yang kerap mendatangi makam putrinya. Orang itu datang tiap sore menjelang magrib. Seringkali, orang tersebut berdiri dengan jarak 5 meter dari makam.
Menurutnya, sangat mungkin memang pembongkaran makam bayi ini terkait praktik ilmu hitam berdasarkan cerita dari mulut ke mulut. Tapi di perkampungan mereka, baru kali ini terjadi peristiwa bikin geger soal pembongkaran makam.

0 komentar:
Posting Komentar