LIPUTAN UNIK - Sekarang ini, Coachella sudah menjelma menjadi festival musik terbesar di Amerika Serikat, dan terus berkembang menjadi gelaran "pesta" paling meriah di seantero jagat.
Tahun ini, Coachella cukup banyak menampikan sederet musikus kelas atas dunia, seperti Beyoncé, Eminem, Cardi B, Ariana Grande, dan Kendrick Lamar.
Dilansir dari Kartun Online pada Senin (23/4/2018), festival ini seharusnya menjadi pengalaman luar biasa untuk para pengunjungnya, karena menggabungkan musik dan budaya populer di bawah sinar matahari California yang hangat.
Tapi, belakangan hal itu ternodai oleh munculnya laporan pelecehan seksual pada wanita, yang jumlahnya meningkat sebanyak hampir 22 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam sebuah liputan investigasi yang dimuat oleh majalah Vanity Fair, terungkap bahwa pelecehan seksual telah merajalela di festival musik tahunan tersebut.
Sebanyak 54 wanita yang diwawancarai, semua mengaku mengalami pelecehan seksual selama Coachella berlangsung. Bahkan, salah satu di antaranya mengaku dilecehkan lebih dari empat kali dalam jangka waktu kurang dari sepuluh jam.
Para wanita yang diwawancarai tersebut kebanyakan berasal dari kalangan remaja dan usia awal 20-an. Mereka meyakini para pelaku pelecehan seksual leluasa kabur, karena kondisi arena festival yang padat oleh kerumunan orang.
“Di Coachella, kerumunan orang membuat pria yang sengaja menyentuhku, hilang begitu saja. Mereka pikir saya tidak memperhatikan, padahal saya tahu dan marah akan hal itu," ungkap Ana (19), salah seorang pengunjung.
"Ini menakutkan, dan saya tidak bisa memercayai orang-orang di sekitar untuk membantu, karena lebih sulit dan lebih menakutkan, untuk mengatakan sesuatu kepada mereka, yang mungkin akan marah dan bersikap kasar pada saya," tandas Regan (22), pengunjung Coachella lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar