Senin, 30 April 2018

Laba-Laba Tertua di Dunia Mati, Bukan Lantarn Usia Namun Digigit Tawon


LIPUTAN UNIK - Laba-laba tertua di dunia dilaporkan mati pada usia 43 tahun. Selama beberapa tahun, laba-laba ini menjadi bahan penelitian di Australia oleh sejumlah peneliti.

Dilasnir dari laman Kartun Online, Senin (30/4/2018), laba-laba yang ada di Australia ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh seekor tarantuala yang mampu hidup hingga usia 28 tahun.

Laba-laba jenis penjebak atau trapdoor, yang diberi nama Nomor 16 itu tidak mati karena faktor usia. Melainkan karena mati akibat serangan tawon.

"Sepengetahuan kami, ini adalah laba-laba tertua yang pernah tercatat. Kehidupannya yang signifikan telah memungkinkan kami untuk menyelidiki lebih lanjut perilaku laba-laba jenis ini," kata Leanda Mason dari Curtin University.

Proyek penelitian yang bertujuan untuk mempelajari laba-laba jenis penjebak atau trapdoor ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1974 oleh Barbara York Main.

"Melalui penelitian rinci, Barbara dapat mengetahui rentan usia yang dapat dicapai oleh laba-laba jenis ini," tutur Mason.

"Termasuk bagaimana mereka hidup. Apakah itu di semak atau di dalam tanah," ujarnya.

Laba-laba trapdoor jantan akan meninggalkan tempat tinggalnya saat dewasa pada usia tujuh hingga sembilan tahun. Hal ini dilakukan untuk mengembara mencari jodoh, setelah itu dia mati.

Sementara laba-laba trapdoor wanita tetap tinggal, membesarkan anak-anak di dalam perlindungan di liangnya, yang dia tutup sementara dengan sumbat penutup dari lumpur.


0 komentar:

Posting Komentar