LIPUTAN UNIK - Pihak berwenang di sebuah kota yang terletak di China bagian timur menyatakan perang pada jutaan ulat yang menggeliat dan mengancam lingkungan.
Dilansir dari laman Kartun Online, Senin (16/4/2018), jutaan larva terlihat menjelajah sudut kota wilayah Nanjing yang jadi ibu kota provinsi Jiangsu. Serangan ngengat ini makin parah jika musim semi tiba.
Sejumlah wilayah jadi fokus pemusnahan, seperti kawasan kebun raya dekat Zijin Shan. Tak hanya itu, beberapa wilayah lain pun juga diserang jutaan ulat. Seperti kebanyakan ulat lainnya, hewan-hewan kecil yang jadi musuh pemerintah China ini memakan dedaunan.
Terkadang, mereka tidak cuma diam di pohon saja. Beberapa mobil yang terparkir pun kerap dijatuhi ulat. Saat melangkah terinjak ulat, saat duduk didatangi ulat, bahkan saat sedang berwisata pun ulat-ulatpun muncul.
Hal ini bukan permasalahan biasa. Sebab jutaan ulat itu memakan daun pohon dan membuat hutan gundul. Pemerintah tak punya pilihan lain selain meluncurkan operasi penyemprotan pestisida secara meluas.
Sementara itu, pejabat kehutanan mengatakan bahwa pestisida rendah toksisitas yang digunakan untuk menyemprot tumbuhan di taman dan ruang terbuka hijau lainnya tidak berbahaya, terutama bagi burung dan satwa lainnya.
Tapi, masyarakat diminta untuk menjauh sejenak saat operasi penyemperotan pestisida sedang berlangsung.
Seorang ahli yang tak disebutkan namanya menyebut, jutaan ulat itu menyerang setelah kepompongnya berhasil melindungi diri di balik salju tebal saat musim dingin.
"Salju tebal memberikan perlindungan untuk kepompong hingga akhirnya menjadi ulat pada musim semi," tandas ahli tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar